ARTIS KAMPUS PERAWAN
| Jadi ini kisahku yang tejadi sekitar 3 tahun yang lalu sat aku sedang masuk kuliah. Waktu
itu aku kuliah disalah satu univerSitas terkenal dibandung. Saat aku pertama kali aku
masuk kuliah aku sendirian gak punya teman karena aku bukan asli bandung. Namun seiring
berjalannya waktu, dan sifatku yang supel aku jadi mempunyai banyak teman. Anak-anak
kampusku yang perempuan sangat cantik-cantik sekali, memang bener kalau bandung itu sering
disebut lautan bidadari.
Hingga akhirnya setelah kurang lebih 2 bulan aku kuliah disitu aku melirik satu wanita
yang terlihat begitu indah dimataku. Sebut saja namanya Sita, orangnya gak terlalu tinggi,
namun dia memilki paras yang cukup menarik buwatku. Juga bentuk lekuk tubuhnya juga sangat
indah untuk dinikmati. Bongkahan kedua payudaranya lumayan besar dan pantatnya terlihat
sangat padat sekali dibalik celana strit yang selalu dikenakannya saat dikampus.
Pandanganku ketika dikampus saat ini hanya tertuju pada Sita. Setiap jam istrirahat aku
selalu mencari keberadaan Sita dimana. Hingga aku mencari tau tentang Sita kepada teman-
temannya, tapi sekejap aku kecewa mendengar kalau sta udah mempunyai seorang cowok. Namun
dalam sekejap semangatku kembai karena ada salah satu teman Sita yang memberitahuku kalau
hubungan Sita dengan cowoknya sudah gak harmonis lagi, dan bahkan sekarang Sita juga gak
pernah bertemu dengan cowaknya. Aku langsung semringah mendengar berita dari teman dekat
Sita itu.
Dan tibalah wajtunya, saat Sita sedang duduk dikantin sendirian aku langsung saja
memberanikan diri untuk nyamperin Sita. Lalu dengan basa-basi akhirnya aku pun bisa
sedikit akrab dengan Sita hingga akhirnya ita ngobrol panjang lebar. Untung aja jadwal
perkuliahanku dengan Sita bisa sama-sama kosong, jadi aku dan Sita mempunyai waktu yang
banyak untuk ngobrol. Waduh hatiku lemas, walaupun sudah jarang ketemu tetapi statusnya
masih resmi pacaran. Saat kami berdua ngobrol, dia suka curhat tetapi saya suka mencuri
pandangan ke arah buah dadanya yang indah menawan itu.
Waduh pokoknya bulat tegap dan sedikit runcing, begitu juga kulitnya tidak satupun bekas
goresan luka, hanya putih mulus dan pantatnya bulat menantang. Kalau dilihat dari
belakang, waduh.. membuat kemaluan saya berdiri tegap dan ingin kuremas-remas dan ditancap
dari belakang. Bayangkan kalau berjalan dia berlenggang-lenggok.
Dia memiliki rambut yang indah, hitam dan panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis
dan bulu mata yang lentik (tapi seperti cewek bule). Dan memang cewek ini anak seorang
yang kaya raya. Dan kami pun menjadi dekat dan akrab, tapi tidak tahu dia itu sukanya
bareng dan jalan sama saya saja. Padahal kan banyak teman cewek di kampus itu ataupun
cowok yang lain. Yaa.. tapi saya pun sangat senang sekali bisa jalan bareng sama Sita, Dia
pun sering mengajak saya main ke rumahnya. Namun itu tidak pernah terjadi, mungkin saya
tidak biasa main ke rumah cewek.
Dan akhirnya dia ingin main ke rumah saya, waduh saya juga bingung karena saya juga belum
pernah kedatangan teman cewek apalagi seperti dia, tapi dia terus memaksa saya. Suatu hari
di kampus, mata kuliah satu sudah selesai dan harus masuk lagi untuk mata kuliah yang
kedua, tapi waktunya sore hari, dan ketika sudah selesai mata kuliah satu, kami pun merasa
BT kalau di kampus saja, dan Sita memaksa saya untuk main ke rumah saya, katanya ingin
tahu tempat tinggal saya dan sekaligus ingin curhat. Ya untungnya rumah saya itu hanya ada
saudara saya (karena saya tidak tinggal bersama orang tua) dan rumah itu milik nenek saya.
Oleh karena itu kehidupan saya bebas dan saling cuek sama anggota keluarga lainnya di
rumah itu.
Tidak ada saling curiga atau hal apapun, yang penting tidak saling merugikan satu sama
lain. Kami pun berdua pergi ke rumah saya. Siang bolong, ketika sudah sampai di rumah,
Sita saya persilakan masuk ke kamar saya dan ternyata saya tidak grogi atas kedatangan
cewek cantik ini. photomemek.com Dan ketika baru mengobrol sebentar lalu dia bicara, Edi panas yaah hawa
di Bandung sekarang ini. Iya nih! sambil kubawakan minuman dingin yang sangat sejuk
sekali. Edi.. boleh nggak saya buka baju, kamu jangan malu Edi, saya masih pake pakaian
dalam kok, habis panass siihh.
Waduh memang saya merasa malu waktu itu dan sedikit deg-degan jantungku. Aduuh gimana kamu
ini, emang kamu nggak malu sama aku? bantahku. Tapi kan dia sudah ngomong kalau dia masih
memakai pakaian dalam. Kemudian saya keluar kamar sebentar untuk mengambil makanan ringan
di lemari es, dan ketika saya memasuki kamar lagi, ya ampun.. pakaian dalam sih pakaian
dalam tapi kalau ternyata kalau itu BH yang super tipis dan kelihatan puting susunya.
Waduh, saya sangat grogi waktu itu dan saya pun sering memalingkan wajah, tapi tidak dapat
dipungkiri, kemaluan saya pun berereksi dan aliran darah saya pun mengalir tidak karuan,
apalagi hawa sedang panas-panasnya. Ayo sekarang kamu mau curhat lagi? kataku. Nggak sih
Edi, saya udah minta putus sama dia (pacarnya-red) dan dia setuju untuk resmi putus. Ya
udah.. abis gimana lagi, katanya. Dalam hatiku, asyik dia sudah putus, dan saya pun
berpura-pura bersedih, karena memang kasihan melihat wajahnya sedikit pucat dan sedikit
menangis. Dia memelukku sambil sedikit bicara kepadaku, tapi itu lho anuku tidak bisa diam
dan semakin panas saja suhu tubuhku.
Ketika kuelus rambut dan punggungnya, eh dia menciumku dan kubalas ciumannya dan dia
membalas lagi, semakin lama kami berciuman dan dia memasukkan lidahnya ke mulutku. Waduh,
ini benar-benar mengasyikan dan terus terang ini adalah pertama kali bagiku. Dan dia pun
mengeluarkan suara desahan yang sangat lembut dan sensual, dan dituntunnya tanganku ke
buah dadanya, langsung saja kuremas-remas dan BH-nya pun kubuka.
Wow, buah dada yang sangat indah, putih, bulat berisi dan mancung serta puting yang bagus,
sedikit warna merah di seputar putingnya dan berwarna coklat di puncaknya, sekali-kali
kupelentir putingnya dan dia pun mendesah kuat. Ssstthh ha.. hah.. aahh.. okhs Edi, bagus
Edi, eenakk, suaranya yang kecil dan merdu. Dia membuka bajuku dan aku kini dibuatnya
telanjang, tapi aku hanya pasrah saja, tidak ada rasa malu lagi. Apa kamu sering melakukan
ini sama pacar kamu? kataku.
Iya Edi, tapi nggak sering.. aaksshh.. kata dia sambil mendesah, tanganku diarahkannya ke
liang kemaluannya, dan langsung kuelus-elus sambil lidahku menjilat putingnya yang indah
itu. Sedikit-sedikit kuselingi dengan gigitan ringan tepat di puncaknya, dan dia
menggeliat keenakan. Dan kemaluannya pun basah. Kubuka celananya dan celana dalamnya
secara perlahan. Oh iya, kami melakukannya di sofa kamarku tepat di depan TV dan stereo-
set. Dan kami lagi sedang mendengarkan lagu-lagu rock barat tahun 70-an, ketika kubuka
celana dalamnya, yes.. dia memiliki kemaluan yang bagus, bulu sedikit, dan memang dia
masih perawan, dengan pacarnya juga hanya melakukan oral sex.
Tetapi saya belum berani untuk menjilat kemaluannya, saya hanya mengesekkan tangan saya ke
bibir kemaluannya. Eh ternyata dia turun dari sofa dan menghisap batang kemaluanku,
Aaakshh.. hsstt oks! dia menjilati biji pelerku dan dia mengisap kemaluanku lagi sambil
dipegang dan dikocoknya. Waduuhh.. enak sekalii akkhhss.. aliran-aliran darahku mengalir
dengan serentak dan ingin kumasukkan kemaluanku ke liang kemaluannya, tapi apa dia mau?
Beberapa menit kemudian.. Edi, kamu punya barang gede enggak, kecil enggak, panjang enggak
and pendek enggak, tapi bener Edi, saya sangat suka kamu punya barang, katanya sambil
berdiri dan lubang kemaluannya dihadapkannya ke wajahku aku semakin tidak kuat saja.
Langsung saja kujilat liang kemaluannya. Wah agak bau juga nih, tapi bau yang enak.
Semakin lama semakin asyik dan sangat enak, dan dia pun merintih-rintih kecil, Uwuuhh oo..
sstt akhs.. akhs.. akhs.. oohh aahh.. sstth, sambil tubuhnya agak bergerak nggak karuan,
mungkin jilatanku belum pintar tapi kulihat dia sedang keasyikan menikmati jilatanku. Lalu
dia berdiri dan menarik tubuhku ke lantai. Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku
merasakan sesuatu yang hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang kemaluanku
dimasukkannya ke lubang kemaluannya.
Soalnya aku masih ragu. Tapi saya memberanikan untuk bicara. kamu masih perawan nggak?
Iya.. aksshh.. sstt.. sstt aakhs, katanya. Ternyata dugaanku benar. Tapi sama pacar kamu
itu? Iya tapi kalau aku sama dia hanya oral aja, kata Sita. Tapi Edi, gimana kalau kita
ini sekarang.. dia tidak melanjutkan pembicaraannya.
“Okh.. ookh.. okh.. sstt..” dia mencoba untuk memasukan batang kemaluanku ke lubang
kemaluannya dengan bantuan tangannya.
Dengan begitu, aku pun berusaha untuk memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya,
dan secara perlahan kugesekkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan sedikit demi
sedikit kumasukkan kemaluanku, tapi ini hanya sampai kepala aja, dan.. Ooohh aakksshh..
ahh.. ah.. aahh.. oohh.. sset, dia merintih- rintih. Aku terus menggenjot dia. Edi,
ternyata pedih juga, aahh! katanya. Tapi teruskan saja Edi… Kulihat wajahnya memang
mengkhawatirkan juga, tapi yang kurasakan adalah kenikmatan, meskipun itu masih
tersendat-sendat dan sedikit kehangatan, Ookkhhss.. sstt, aduh nikmatnya, kataku.
Dan memang ada sedikit darah di batang kemaluanku dan yes.. semua batang kemaluanku masuk,
dan benar-benar nikmat tiada tara, dan hilanglah perawannya dan perjakaku. “Ssstt..
sstt..” desahannya yang merdu dan menggairahkan apalagi didukung oleh kecantikannya dan
mulus kulitnya. Dan kami masih melakukan gaya konvensional dan terus kugenjot naik turun,
naik turun dan tumben, aku masih kuat dan menahan kenikmatan ini, karena kalau aku sedang
onani, tidak selama ini.
Di lantai itu kami melakukannya serasa di surga. Assh.. asshh.. aakss.. oohh.. aksh..
sstt, dia menjerit-jerit tapi biarlah kedengaran oleh saudaraku, yang lagi nonton TV di
ruang keluarga. Karena pasti suara jeritan Sita ini kedengaran. Terus Edi, aduhh Edi kok
enak sih.. aakss ssttss.. katanya sambil merem melek matanya dan bibirnya yang aduhai
melongo ke langit dan langsung kujilat lidahnya. Duuhh aahss sstt duh An, aku mau keluar
nih! kataku.
Uuhhss sstt jangan dulu dong Edi.. bentar lagi aja, katanya.
Tapi memang saya waktu itu sudah nggak kuat, ehh ternyata.. Sss oohh akkhhss.. oohh, duh
Edi boleh deh sekarang, kamu dikeluarinnya di sini aja, sambil ditunjukanya ke arah
payudaranya. Dan.. Creett.. crooot.. crooot.. crroooot dan air maniku yang banyak itu
menyemprot ke payudaranya dan sekitar lehernya.
Selesailah main-main sama Sita, dan waktu pun menunjukan arah jam 5 lebih dan memang kami
sudah telat untuk pergi lagi ke kampus memasuki pelajaran Mata Kuliah kedua. Kami berdua
terkulai dan ketiduran di lantai itu dalam keadaan masih telanjang, dan lagu di stereo
tape-ku pun sudah lama habis.
Bangun-bangun sudah hampir jam 19.00, kami pun bergegas berpakaian dan aku pergi ke kamar
mandi untuk mandi, sesudah saya selesai mandi dia juga mandi, dan akhirnya kami pergi
jalan-jalan sekalian mencari makan. Kami pergi ke daerah Merdeka dan makan. Sesudah itu
kami nonton di Bioskop. Di Bandung Indah Plaza (BIP), lupa lagi waktu itu kami nonton apa.
Sesudah selesai nonton Sita tidak mau pulang dia ingin menginap di rumah saya.
Waduh celaka juga nih anak, ketagihan atau dia lagi ada masalah dengan keluarga di
rumahnya. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata dia tinggal tidak bersama orang
tuanya, sama seperti saya. Dan kusuruh dia tidur duluan, kamipun tidur sambil berpelukan
terbuai terbawa oleh mimpi indah kami berdua. sejak saat itulah kami resmi berpacaran,
dengan begitu makin sering juga kami melakukan perbuatan nikmat seperti yang telah kami
lakukan sebelumnya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,